IZIN PRINSIP PENANAMAN MODAL |
Nomor : /61/IP/I/PMDN/2010 |
Nomor Perusahaan : 196990.2010 |
NPWP : 00.999.888.7-666.000 |
Sehubungan dengan permohonan yang saudara sampaikan tanggal 11 Mei 2010, |
dengan ini diberitahukan bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 |
tentang Penanaman Modal dan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 jo. Nomor 17 |
Tahun 2006 tentang Kepabean, Pemerintah Republik Indonesia memberikan izin |
PRINSIP PENANAMAN MODAL sebagai persetujuan prinsip fasilitas fiskal dan izin |
sementara sampai dengan perusahaan memperoleh Izin Usaha, sebagai berikut: |
I. |
DATA PROYEK : |
1. Nama Perusahaan |
: CV. KALBAR JAYA |
2. Alamat : |
Jl. Tanjung Pura RT. 1/ RW. 10, Siantan Hilir, |
Pontianak Utara, Pontianak 78241 |
3. Lokasi Proyek : Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat |
4. Bidang Usaha : 7290 Kegiatan Lain Yang Berkaitan Dengan |
Komputer |
Produksi |
Jenis Barang/Jasa KBLI Satuan Kapasitas Keterangan |
Ekspor(%) |
- |
Komputer |
7290 |
Unit 20 |
0,00 |
ok |
(dua puluh) |
5. |
Nilai Investasi : |
a. |
Modal Tetap |
Pembelian dan Pematangan |
: |
Rp. |
0,00 |
Tanah |
Bangunan / Gedung |
: |
Rp. |
0,00 |
Mesin/Peralatan dan Suku |
: |
Rp. |
0,00 |
Cadang |
Lain-Lain |
: |
Rp. |
100.000.000,00 |
: |
Rp. |
100.000.000,00 |
Sub Jumlah |
b. |
Modal Kerja |
(untuk 1 turn over) |
: |
Rp. |
0,00 |
c. |
Jumlah |
: |
Rp. |
100.000.000,00 |
6. |
Penggunaan Tenaga Kerja Indonesia : |
5 Orang |
II. |
FASILITAS PENANAMAN MODAL : |
Pembebasan Bea Masuk atas pengimporan mesin dan barang modal sesuai |
dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 176/PMK.011/2009. |
III. LAIN-LAIN : |
Otomasi 06/08/2010 |
Nomor /61/IP/I/PMDN/2010 |
: |
Halaman |
: |
2 |
(3) |
1. |
Jangka waktu penyelesaian proyek paling lama 2 (dua) bulan sejak |
diterbitkannya Izin Prinsip Penanaman Modal. |
2. |
Permohonan untuk mendapatkan Fasilitas Penanaman Modal sebagaimana |
dimaksud dalam butir II disampaikan kepada PTSP BKPM. |
3. |
Perusahaan yang siap beroperasi/berproduksi komersial wajib mengajukan |
permohonan Izin Usaha kepada PTSP yang menerbitkan Izin Prinsipnya. |
4. |
Perusahaan wajib menyampaikan Laporan Kegiatan Penanaman Modal (LKPM) |
dan melaksanakan ketentuan lingkungan hidup dan ketentuan-ketentuan |
lainnya. |
5. |
Khusus bagi perusahaan penanaman modal asing, dalam hal terjadi |
perselisihan antara perusahaan dengan Pemerintah Republik Indonesia yang |
tidak dapat diselesaikan secara musyawarah, Pemerintah Indonesia bersedia |
mengikuti penyelesaian menurut ketentuan konvensi tentang penyelesaian |
perselisihan antara Negara dan Warga Negara Asing mengenai penanaman |
modal sesuai dengan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1968. |
6. |
Apabila Perusahaan menginginkan perubahan bidang usaha termasuk |
perubahan jenis dan kapasitas produksi serta/atau perubahan penyertaan |
dalam modal perseroan yang mengakibatkan terjadinya perubahan prosentase |
kepemilikan saham asing, Perusahaan wajib memiliki Izin Prinsip Perubahan, |
sedangkan untuk perubahan ketentuan lainnya perusahaan melakukan |
pelaporan atas perubahan tersebut ke PTSP penerbit Izin Prinsipnya. |
7. |
Ketentuan yang tercantum dalam Izin Prinsip Penanaman Modal ini, sewaktu- |
waktu dapat diubah bilamana ternyata penetapannya tidak benar atau terdapat |
kekeliruan. |
Pontianak |
BPMD Provinsi Kalimantan Barat |
Kepala BPMD Provinsi Kalbar |
Drs. M. ZEET HAMDY ASSOVIE, MTM |
NIP |
: 19620815 199103 1 011 |
Pangkat : |
Pembina Utama Madya |
Tembusan disampaikan kepada Yth. : |
1. |
Menteri Dalam Negeri; |
2. |
Menteri Keuangan; |
3. |
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia u.p. Direktur Jenderal Administrasi |
Hukum Umum; |
4. |
Menteri yang membina bidang usaha penanaman modal yang bersangkutan; |
5. |
Menteri Negara Lingkungan Hidup [bagi perusahaan yang diwajibkan AMDAL |
atau Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL)/Upaya Pemantauan Lingkungan |
(UPL)]; |
6. |
Menteri Negara Koperasi dan Pengusaha Kecil dan Menengah (bagi bidang |
usaha yang diwajibkan bermitra); |
Otomasi 06/08/2010 |
Nomor /61/IP/I/PMDN/2010 |
: |
Halaman |
: |
3 |
(3) |
7. |
Gubernur Bank Indonesia; |
8. |
Kepala Badan Pertanahan Nasional (bagi penanaman modal yang akan memiliki |
lahan); |
9. |
Direktur Jenderal Pajak; |
10. |
Direktur Jenderal Bea dan Cukai; |
11. |
Direktur Jenderal Teknis yang bersangkutan; |
12. |
Gubernur yang bersangkutan; |
13. |
Bupati/Walikota yang bersangkutan; |
14. |
Kepala BKPM (khusus bagi Izin Prinsip Penanaman modal yang dikeluarkan oleh |
PTSP-PDPPM dan PTSP-PDKPM); |
15. |
Kepala PDPPM (khusus bagi Izin Prinsip Penanaman modal yang dikeluarkan |
oleh PTSP-BKPM dan PTSP-PDKPM); |
16. |
Kepala PDKPM (khusus bagi Izin Prinsip Penanaman modal yang dikeluarkan |
oleh PTSP-BKPM dan PTSP-PDPPM). |
Otomasi 06/08/2010 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar